Dalam memenuhi
tugas akhir mata kuliah Management Information System (MIS), saya
diberi tugas untuk membuat relational database dengan topik kapal pesiar.
Setiap mahasiswa mendapat topic yang berbeda. Tugas ini merupakan tahap lanjut
tugas sebelumnya tentang database penghuni asrama. Tugas ini dibuat dimaksudkan
untuk mengetahui loyalitas pelanggan yang merupakan bagian dari Customer Relationship Management (CRM).
Sama dengan tugas sebelumnya, kali ini saya juga menggunakan Microsoft Access
2007. Data-data terkait database ini saya dapat dari penyedia jasa liburan
menggunakan kapal pesiar yang memilki tur di Amerika, Eropa, dan Asia, yang
menyediakan beberapa datanya secara online. Pada tugas ini saya membuat 5 table
yaitu kapal, karyawan, paket layanan, pelanggan, dan transaksi. Data pelanggan
berjumlah 300 buah dan data transaksi sebanyak 500 buah. Sama dengan tugas
selanjutnya dibuat pula 200 pertanyaan dan beberapa query yang digunakan untuk
menjawab. Berikut tampilan dari database kapal pesiar yang saya buat.
Sunday, June 7, 2015
Database Penghuni Asrama
Setelah
memelajari mengenai relational database. Mahasiswa diminta membuat relational
database penghuni asrama sebagai tahap awal proses belajar untuk membuat
database. Saya membuat database penghuni dengan sederhana menggunaakan Microsoft
Access, dimana pada database tersebut berisi 3 table yaitu, data mahasiswa,
informasi pribadi, dan pendidikan. Ketiga table tersebut berisi sebatas
informasi mengenai mahasiswa. Setiap table berisi 4 sampai 5 field, yang saling
terhubung melalui ID Mahasiswa. Selain itu dibuat pula pertanyaan sebanyak 200
buah dan tidak boleh berulang. Pertanyaan ini akan dapat dijawab menggunakan
beberapa query yang sudah dibuat. Berikut ini tampilan dari database yang saya
buat di Microsoft Access.
Relational Database untuk Analisis Bibliometrik
Relatioal Database
merupakan database yang saling terhubung satu sama lainnya. Relational Database
berfungsi untuk memudahkan pencarian
data. Pada jurnal “A relational database for bibliometric analysis” dikembangkan
skema relational database untuk database bibliometrik. Masalah database bibliometrik
yang kurang memadai telah
dibahas (moed, 1988) dan solusi yang diusulkan adalah mendownload data dari database on-line dan menyimpannya ke
dalam database rumahan. Maka dari itu
penulis memberi gambaran mengenai skema relational databes untuk database
bibliometrik umum. Pemodelan data
dilakukan dengan menggunakan teknik
pemodelan entity-relationship berdasarkan data struktural
yang biasa ditemukan di
artikel jurnal. Kegunaan dari skema database yang dikembangkan ditunjukkan dalam query SQL untuk masalah bibliometrik umum. Skema database dalam jurnal tidak mencakup data untuk semua masalah bibliometrik yang ada, meskipun
begitu skema tersebut dapat menjadi dasar yang kuat untuk masalah-masalah
lainnya.
Business Process Re-engineering. Proses Pembuatan dan Perpanjangan Izin Usaha
Pada tulisan saya yang sebelumnya sudah dibahas mengenai
rekayasa ulang proses bisnis (BPR) sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja
pada aspek biaya, pelayanan, dan kecepatan. Sebagai salah satu proses belajar
untuk semakin memahami BPR, kami diminta membuat proses bisnis sesuai tema yang
diberikan. Saya bersama Mila dan Windi membuat bisnis proses pembuatan dan
perpanjangan izin usaha. Proses
bisnis pembuatan dan perpanjangan izin usaha ini kami ambil dari proses bisnis
pembuatan izin usaha oleh BPMP2T (Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu) di Kota Depok. Data proses bisnis ini kami dapatkan melalui wawancara
dengan Mbak Nisa, Staf UKM Center FEUI dan Bapak Saeful, Staf Perizinan BPMP2T
Kota Depok.
BPMP2T Kota Depok menangani pengurusan
beberapa macam izin, salah satunya adalah pembuatan dan perpanjangan izin
usaha. Dalam tugas ini, kami mengambil cakupan kegiatan pembuatan dan
perpanjangan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Dalam pembuatan Surat Izin Usaha
Perdagangan, dokumen yang diperlukan untuk setiap jenis usaha baik PT, CV,
Koperasi, ataupun Perorangan berbeda-beda, namun dokumen inti yang harus ada di
setiap jenis usaha sama, yaitu :
-
Surat izin gangguan HO
-
Fotokopi KTP
-
Fotokopi NPWP
-
Neraca Awal Perusahaan
-
Foto Pemilik/Penanggung Jawab
Proses pembuatan dan perpanjangan surat
izin usaha umumnya sama, perbedaannya ada di pembuatan surat izin gangguan HO.
Surat izin gangguan HO adalah surat surat
keterangan yang menyatakan tidak adanya keberatan dan gangguan atas lokasi
usaha yang dijalankan oleh suatu kegiatan usaha di suatu tempat. Untuk
pembuatan SIUP, pengaju harus membuat surat izin gangguan HO terlebih dahulu.
Sementara untuk memperpanjang SIUP, tidak perlu membuat surat izin gangguan HO
lagi, cukup memberikan fotokopi atau bukti kepemilikan surat izin gangguan HO.
Berikut kami gambarkan proses ringkas pembuatan
dan perpanjangan SIUP:
Contoh pembuatan BPM izin usaha menggunakan software Oracle BPM Studio:
Setelah itu kami diminta untuk membuat improvement dari bisnis proses tersebut. Beikut hasil improvement berupa penurunan waktu pembuatan/perpanjangan izin usaha:
Subscribe to:
Posts (Atom)