Sunday, June 7, 2015

Database Kapal Pesiar



Dalam memenuhi tugas akhir mata kuliah Management Information System (MIS), saya diberi tugas untuk membuat relational database dengan topik kapal pesiar. Setiap mahasiswa mendapat topic yang berbeda. Tugas ini merupakan tahap lanjut tugas sebelumnya tentang database penghuni asrama. Tugas ini dibuat dimaksudkan untuk mengetahui loyalitas pelanggan yang merupakan bagian dari Customer Relationship Management (CRM). Sama dengan tugas sebelumnya, kali ini saya juga menggunakan Microsoft Access 2007. Data-data terkait database ini saya dapat dari penyedia jasa liburan menggunakan kapal pesiar yang memilki tur di Amerika, Eropa, dan Asia, yang menyediakan beberapa datanya secara online. Pada tugas ini saya membuat 5 table yaitu kapal, karyawan, paket layanan, pelanggan, dan transaksi. Data pelanggan berjumlah 300 buah dan data transaksi sebanyak 500 buah. Sama dengan tugas selanjutnya dibuat pula 200 pertanyaan dan beberapa query yang digunakan untuk menjawab. Berikut tampilan dari database kapal pesiar yang saya buat.

Database Penghuni Asrama



Setelah memelajari mengenai relational database. Mahasiswa diminta membuat relational database penghuni asrama sebagai tahap awal proses belajar untuk membuat database. Saya membuat database penghuni dengan sederhana menggunaakan Microsoft Access, dimana pada database tersebut berisi 3 table yaitu, data mahasiswa, informasi pribadi, dan pendidikan. Ketiga table tersebut berisi sebatas informasi mengenai mahasiswa. Setiap table berisi 4 sampai 5 field, yang saling terhubung melalui ID Mahasiswa. Selain itu dibuat pula pertanyaan sebanyak 200 buah dan tidak boleh berulang. Pertanyaan ini akan dapat dijawab menggunakan beberapa query yang sudah dibuat. Berikut ini tampilan dari database yang saya buat di Microsoft Access.

Relational Database untuk Analisis Bibliometrik


Relatioal Database merupakan database yang saling terhubung satu sama lainnya. Relational Database  berfungsi untuk memudahkan pencarian data. Pada jurnal “A relational database for bibliometric analysis” dikembangkan skema relational database untuk database bibliometrik. Masalah database bibliometrik yang kurang memadai telah dibahas (moed, 1988) dan solusi yang diusulkan adalah mendownload data dari database on-line dan menyimpannya ke dalam database rumahan. Maka dari itu penulis memberi gambaran mengenai skema relational databes untuk database bibliometrik umum. Pemodelan data dilakukan dengan menggunakan  teknik pemodelan entity-relationship berdasarkan data struktural yang biasa ditemukan di artikel jurnal. Kegunaan dari skema database yang dikembangkan ditunjukkan dalam query SQL untuk masalah bibliometrik umum. Skema database dalam jurnal tidak mencakup data untuk semua masalah bibliometrik yang ada, meskipun begitu skema tersebut dapat menjadi dasar yang kuat untuk masalah-masalah lainnya.

 

Business Process Re-engineering. Proses Pembuatan dan Perpanjangan Izin Usaha


Pada tulisan saya yang sebelumnya sudah dibahas mengenai rekayasa ulang proses bisnis (BPR) sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja pada aspek biaya, pelayanan, dan kecepatan. Sebagai salah satu proses belajar untuk semakin memahami BPR, kami diminta membuat proses bisnis sesuai tema yang diberikan. Saya bersama Mila dan Windi membuat bisnis proses pembuatan dan perpanjangan izin usaha. Proses bisnis pembuatan dan perpanjangan izin usaha ini kami ambil dari proses bisnis pembuatan izin usaha oleh BPMP2T (Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu) di Kota Depok. Data proses bisnis ini kami dapatkan melalui wawancara dengan Mbak Nisa, Staf UKM Center FEUI dan Bapak Saeful, Staf Perizinan BPMP2T Kota Depok.

BPMP2T Kota Depok menangani pengurusan beberapa macam izin, salah satunya adalah pembuatan dan perpanjangan izin usaha. Dalam tugas ini, kami mengambil cakupan kegiatan pembuatan dan perpanjangan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Dalam pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan, dokumen yang diperlukan untuk setiap jenis usaha baik PT, CV, Koperasi, ataupun Perorangan berbeda-beda, namun dokumen inti yang harus ada di setiap jenis usaha sama, yaitu :
- Surat izin gangguan HO
- Fotokopi KTP
- Fotokopi NPWP
- Neraca Awal Perusahaan
- Foto Pemilik/Penanggung Jawab

Proses pembuatan dan perpanjangan surat izin usaha umumnya sama, perbedaannya ada di pembuatan surat izin gangguan HO. Surat izin gangguan HO adalah surat surat keterangan yang menyatakan tidak adanya keberatan dan gangguan atas lokasi usaha yang dijalankan oleh suatu kegiatan usaha di suatu tempat. Untuk pembuatan SIUP, pengaju harus membuat surat izin gangguan HO terlebih dahulu. Sementara untuk memperpanjang SIUP, tidak perlu membuat surat izin gangguan HO lagi, cukup memberikan fotokopi atau bukti kepemilikan surat izin gangguan HO.

Berikut kami gambarkan proses ringkas pembuatan dan perpanjangan SIUP:




Contoh pembuatan BPM izin usaha
menggunakan software Oracle BPM Studio:
Setelah itu kami diminta untuk membuat improvement dari bisnis proses tersebut. Beikut hasil improvement berupa penurunan waktu pembuatan/perpanjangan izin usaha: